Kamis, 03 April 2014

Battle of Biscuit Stick: POCKY vs LUCKY




Kali ini aku akan mereview 2 biskuit stik sekaligus yaitu Pocky dan Lucky. Keduanya hampir mirip satu sama lain, dari kemasannya yang sama-sama merah, sama-sama produk lisensi Jepang, bentuk biskuitnya yang sama-sama stik dan dilapisi cokelat, harganya yang sama-sama terjangkau, dan sama-sama gampang ditemukan di swalayan. Oke, kita bandingkan kedua biskuit ini dari berbagai aspek yaitu dari segi kemasan, komposisi, biskuitnya, dan yang paling penting adalah dari segi rasanya...

KEMASAN


Keduanya sama-sama dikemas dalam kardus berwarna merah, walaupun kemasan Lucky ada aksen warna putihnya. Sepintas kardus Lucky sedikit lebih tinggi daripada Pocky (+ 1 cm). Di kemasannya sama-sama mencantumkan berat dan no.BPOM. Berat keduanya hanya berbeda tipis; Pocky beratnya 47g sedangkan Lucky 45g. Perbedaan lainnya adalah no.BPOM Pocky adalah untuk produk impor (Pocky diproduksi di Thailand) sedangkan no.BPOM Lucky adalah untuk produk dalam negeri (Lucky diproduksi di Indonesia). Namun terdapat satu perbedaan mencolok dari kemasan keduanya yaitu di kemasan Pocky tidak ada label halal sedangkan Lucky ada :o

KOMPOSISI


Bahan baku keduanya sama persis plek ketiplek. Jadi menurutku walaupun Pocky belum mencantumkan label halal tetapi komposisinya sama persis dengan Lucky berarti seharusnya Pocky juga halal dong *asumsi* :D



BISKUIT




Ternyata alasan di balik kemasan Lucky yang sedikit lebih tinggi dibandingkan Pocky adalah karena biskuit Lucky memang sedikit lebih panjang daripada kompetitornya itu. Apabila dilihat secara kasat mata, tampak bahwa cokelat yang melapisi biskuit Pocky berwarna lebih gelap dibandingkan Lucky.  Adonan biskuit keduanya pun  berbeda, Pocky biskuitnya berwarna putih sedangkan Lucky berwarna coklat. Stick Pocky cenderung lebih kurus dibandingkan Lucky. Oia, ada hal mengejutkan ketika aku melakukan pemotretan ini. Kedua biskuit ini aku taruh di atas kertas background dan ketika aku angkat, ternyata eh ternyata  di bekas tempat Lucky terdapat noda minyak di situ. Berarti cokelat yang menjadi pelapis biskuit Lucky lebih berminyak daripada Pocky.


RASA
Warna cokelat pelapis Pocky yang berwarna lebih pekat ternyata berdampak pada rasanya. Rasa cokelat stik Pocky "cokelat banget" dan ada sedikit semburat rasa pahit. Biskuitnya sendiri rasanya gurih sedikit manis tapi bisa dikatakan rasanya ringan banget jadi ngga merusak rasa cokelat pelapis yang udah enak duluan. 
Sedangkan untuk Lucky, menurutku cokelat pelapisnya kemanisan. Aku nyuruh adikku nyicip dan dia juga bilang begitu. Udah gitu biskuitnya dibikin rasa cokelat dan ada rasa manisnya juga. Jadi kayak manisnya dobel dobel gitu :'(
Oke, kalo boleh jujur, aku lebih suka rasa biskuitnya Pocky karena aku ngga suka cemilan yang terlalu manis. Tapi bukan berarti biskuit Lucky ngga enak lho. Mungkin biskuit ini cocok buat penyuka rasa manis.

Semuanya kalo dirangkum kira-kira seperti ini:


Keunggulan POCKY:
-        Rasa lebih enak. Cokelatnya lebih pekat dan manisnya pas.
-        Kuantitasnya lebih banyak. Isi 23 batang.
Kekurangan POCKY:
-        Belum ada label halal. Tapi komposisinya persis sama dengan Lucky dan lesitin yang dipake di sini adalah lesitin kedelai.

Keunggulan LUCKY:
-        Sudah mendapat label halal
Kekurangan LUCKY:
-        Terlalu manis. Lapisan cokelatnya sudah manis ditambah stik biskuit yang manis juga >_<
-        Isinya lebih dikit, 15 batang.
-        Lebih berminyak. Ketika ditaruh di atas kertas, langsung ada bercak minyaknya :o

Jumat, 21 Maret 2014

Chitato Asian Cuisine Flavor: Rasa Okonomiyaki



Kuliner negara-negara Asia seperti Thailand, Jepang, dan Korea yang akhir-akhir ini menjamur di Indonesia sepertinya menginspirasi Chitato untuk melakukan inovasi baru. Chitato mengeluarkan varian baru bernama Asian Cuisine Flavor yang tersedia dalam 3 rasa: Okonomiyaki, Kung Satay, Bulgogi. Nah, yang bakal aku review kali ini adalah rasa Okonomiyaki.




Pertama kali ngeliat kemasannya, langsung terlintas satu kata: CUTE. Kemasannya terbuat dari plastik matte (favoritku banget!), berwarna campuran pink dan maroon  dengan hiasan motif bunga sakura. Walopun tampilannya cute, tapi ukuran kemasannya sama sekali ngga imut karena gede banget, 85g. Bahkan ini lebih besar dari kemasan Chitato paling gede yaitu sekitar 75g. Namun, jangan takut karena harga Chitato varian ini ngga jauh beda sama varian biasa yaitu Rp 8.225,-. Masih terjangkau :) Di kemasannya juga sudah tertera label halal dan no.BPOM. Asyiiik :D

Ini dia komposisinya. Warning! Ada MSG-nya! :o Dan ada bubuk udang juga. Hati-hati bagi kalian yang alergi seafood. Wah di situ ditulis ada seawee flakes. Hmm kebayang bakal banyak taburan rumput laut seperti di Lay’s :9
  


Ketika kemasannya kubuka, aku merasa agak kecewa. Ternyata di balik kemasannya yang besar tadi, isinya hanya separonya aja :( Yasudahlah, dimaklumi aja, kemasan potato chips merk lainnya juga suka gitu kok.

Chip-nya seperti Chitato biasanya, kentangnya dipotong bergelombang dan agak tebel. Kalo diperhatikan baik-baik, di permukaan chip-nya ada titik-titik item yang sepertinya itu adalah seaweed flakes yang disebut di daftar komposisi. Hmmm kayaknya terlalu untuk disebut sebagai flake, harusnya disebut seaweed powder kali ya. Pupus sudah harapanku, ternyata seaweednya dikit banget, ngga seperti Lay’s :-/


  

Kekecewaanku bertambah ketika aku mencicipinya. Lah kok rasanya mirip Chitato rasa BBQ ayam???! :o Aku pernah makan okonomiyaki sekali dan rasanya ngga seperti ini. Apakah ini lidahku yang salah ato emang rasanya seperti itu? :-/ Lalu aku nyuruh adikku nyicipin juga (adikku juga penggemar Chitato kayak aku). Ternyata adikku juga berpendapat seperti itu.

Tapi jangan sedih, di antara sederet kekecewaan tadi, ada juga sisi positif dari varian baru ini :) Rasa Chitato yang ini ngga seasin Chitato biasanya. Selain itu, ngga ada after taste pahit seperti potato chips merk lain, jadi mau makan berapapun rasanya tetep enak di lidah :9 Dan satu lagi yang bikin seneng adalah lembaran chip-nya gede-gede dan utuh. Yaaaay \(^o^)/ (Soalnya aku sering sebel sama Chitato biasa yang lebih banyak remahannya daripada lembaran chipnya).

Kelebihan:
-          Gampang ditemuin di swalayan
-          Ada label halalnya
-          Murah meriah, hanya Rp 8.225,-
-          Rasanya ngga seasin Chitato biasanya :9
-          Ngga ada after taste pahit seperti potato chips merk lain
-          Lembaran chip-nya gede-gede dan utuh \(^o^)/
-          Kemasannya cute :3
Kekurangan:
-          Rasanya ngga seperti rasa okonomiyaki, malahan mirip varian BBQ ayam
-          Di daftar komposisi ditulis ada bubuk udang dan seaweed flakes tapi ternyata dikit banget, ngga kerasaaaa :(
-          Hanya dijual dalam kemasan gede, ngga travel friendly >_<

Walaupun agak kecewa dengan varian ini tapi itu ngga menghalangiku untuk mencoba 2 rasa lain yaitu Satay Kung dan Bulgogi #kepo Semoga rasanya bakal lebih enak dan mirip sama citarasa aslinya :9




 

Welcome to the World of Snack Template by Ipietoon Cute Blog Design